Kota
Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain
batik terkenal di Indonesia. Batik Solo
terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam
proses cap maupun dalam batik tulisnya.
Kota Solo dikenal sebagai salah
satu kota budaya di Indonesia, Solo juga saat ini masih memiliki
tradisi yang sangat kuat dari kerajaan. Berdasarkan fakta
sejarah, batik solo, bagaimanapun, terletak di muka dibandingkan dengan
batik Yogyakarta.Raja Mangkubumi kembali setelah mengunjungi Yogyakarta ke Solo
dan kembali dengan batik sebagai dasar untuk membuat batik Yogyakarta.
Meskipun memiliki sumber yang sama, namun batik solo dan batik Yogyakarta memiliki karakter yang berbeda dari satu sama lain. Batik Solo umumnya berwarna cokelat keemasan. Dalam motif, tidak ditemukan dalam putih. Motif batik Solo yang paling terkenal adalah "Sidomukti". Perbedaan ini karena perbedaan dalam pandangan politik antara dua kerajaan kedatangan Belanda.
Pihak kerajaan Yogyakarta yang dengan tegas menentang pemerintah kolonial Belanda kala itu
menghasilkan motif batik dan warna yang lebih eksplisit, sementara
pro-kolonial yaitu Kerajaan Solo menghasilkan motif yang lebih fleksibel dan bebas. Dekorasi lebih bervariasi, dan warnanya lebih beragam.
Jika
kita membahas tentang batik Solo, tampaknya sulit untuk melarikan diri
dari sebuah desa penghasil batik dalam nama Solo, yaitu Kampung Laweyan . Desa ini terkenal sebagai produsen batik sejak abad ke-19. Penduduk di desa ini rata-rata sukses sebagai pengusaha batik yang disebut Gendhu Gal.