Batik Betawi memiliki keunikan dibanding batik khas daerah lain.
Keunikan yang ada terdapat pada warnanya yang mencolok, begitu juga
dengan motifnya.
Siapa sangka jika budaya Betawi begitu beragam, mulai
kuliner hingga warisan kesenian serta tradisi yang tetap terjaga. Jakarta tempo dulu pernah diramaikan dengan tempat usaha
pembuatan batik yang pemiliknya orang-orang Betawi asli.
Batik ini dibuat secara rumahan dan diwariskan secara turun-temurun . Daerah yang terkenal dengan usaha batiknya yaitu di Palmerah, Bendungan
Hilir, Karet Tengsin, dan Kebon Kacang. Hasil dari pembatikan, menjadi
barang-barang dagangan yang dijual di pasar-pasar. Sayangnya, sangat sedikit anak-cucu warga Betawi yang tergugah dan mau
menjaga warisan nenek moyangnya. Ini bisa dilihat dari batik khas Betawi
yang hanya bisa ditemui di Museum Tekstil Jakarta. Memang ada perajin
batik Betawi yang masih bertahan, tapi mereka berasal dari luar Jakarta.
Kondisi ini sungguh memprihatinkan, kenapa batik Betawi harus merantau
di kampung sendiri?.
Batik Betawi memiliki keunikan dibanding batik khas daerah lain. Keunikan yang ada terdapat pada warnanya yang mencolok, begitu juga dengan motifnya. Motif batik lebih terfokus pada kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina. Dilihat dari motifnya, batik betawi terbagi dari beberapa jenis, yaitu Ondel-ondel, Nusa kelapa, Ciliwung, Rasamala, dan Salakanegara.
Dari namanya, ternyata motif batik Betawi memiliki asal usul
tersendiri. Loreng Ondel-ondel misalnya, motif ini dibuat mengangkat
figur Ondel-ondel sebagai boneka yang dapat menolak bala. Motif ini
mengandung harapan agar pemakainya mendapat kehidupan yang lebih baik
serta jauh dari bala. Biasanya jenis batik Betawi bermotif ini digunakan
pada acara besar adat Betawi.
Sedangkan motif Nusa Kelapa memiliki ide disain dari Peta Ceila yang
dibuat pada 1482-1521 saat pemerintahan Prabu Siliwangi. Dari peta itu
diketahui Jakarta dulu bernama Nusa Kelapa, hingga menjadi Sunda Kelapa,
Jayakarta, Batavia, dan Jakarta. Nama Nusa Kelapa ini diambil oleh
leluhur masyarakat Betawi saat itu, hingga dijadikan motif batik Betawi.
Sementara itu motif Ciliwung berdasarkan ide dari peradaban manusia
yang berasal dari tepian Sungai Ciliwung. Konon penguasa Portugis dan
Belanda begitu tertarik dengan Sungai Ciliwung hingga bermaksud
menguasai Betawi. Sesuai namanya, pemakaian batik ini diharapkan
pemakainya menjadi pusat daya tarik dan sebagai simbol rezeki yang terus
mengalir bak sebuah aliran kali.
Batik motif Rasamala mengambarkan riwayat Belanda saat masuk ke
wilayah Sunda Kelapa. Saat itu daerah Sunda Kelapa masih berupa hutan
belantara yang banyak ditumbuhi pohon jenis Rasamala. Warga Betawi
menganggap keramat pohon Rasamala karena baunya yang wangi, kulit kayu,
rasamala dijadikan setanggi.
Sedangkan, motif batik Salakanagara merupakan batik yang mengangkat
motif bertemakan kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh
Aki Tirem pada 130 masehi. Nama Salakanegara berkaitan dengan
kepercayaan yang menganggap gunung mempunyai kekuatan dan gunung itu
diberi nama Gunung Salak.